A.
Latar
Belakang Masalah
Usia siswa SMP
adalah antara 13-16 tahun, pada fase ini seseorang mulai mengerti nilai-nilai
dan mulai memakainya dengan cara-caranya sendiri.[1]
Pada usia ini anak banyak menentang orang tua, mereka ingin menunjukkan jati
diri mereka sendiri. Sesungguhnya pertumbuhan kesadaran moral pada anak,
menyebabkan agama, dan kitab suci baginya tidak lagi merupakan kumpulan
undang-undang yang adil, yang dengan itu Allah menghukum dan mengatur dunia
guna menunjuki kita kepada perbaikan.[2]
Begitu penting
peningkatan akhlak pada siswa, karena salah satu faktor penyebab kegagalan
pendidikan Islam selama ini karena anak banyak yang kurang atau masih rendah akhlaknya. Hal ini karena kegagalan
dalam menanamkan dan membina akhlak. Tidak dapat dipungkiri, bahwa munculnya
tawuran, konflik dan kekerasan lainnya merupakan cermin ketidakberdayaan sistem
pendidikan di negeri ini, khususnya akhlak.
Ketidakberdayaan sistem pendidikan agama di Indonesia karena pendidikan agama
Islam selama ini hanya menekankan kepada proses pentransferan ilmu kepada siswa
saja, belum pada proses transformasi nilai-nilai luhur keagamaan kepada siswa,
untuk membimbingnya agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan berakhlak
mulia.[3]
Dari semua fakta
diatas, sangatlah perlu dipertanyakan bagaimana sejatinya potret akhlak para
peserta didik tersebut, dan sebagaimana telah disebutkan diatas tentang guru
agama (terutama Agama Islam) tentu saja hal ini
tidak dapat dilepas dari strategi guru pendidikan Agama Islam dalam
mendidik mereka. Ketidakpahaman siswa terhadap pendidikan agama dikarenakan
guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak memakai teknik atau metode
tertentu sehingga proses pengajaran tidak berjalan dengan meksimal, lain halnya
apabila dalam pengajaran guru memakai teknik atau metode yang tepat dalam
menyampaian materi bisa dipastikan siswa akan lebih bisa mengerti dan memahami
serta mampu mengamalkan.
Secara
keseluruhan pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
paling kokoh. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana prosesyang dialami oleh siswa
sebagai anak didik.[4]
Perbaikan akhlak merupakan suatu misi yang paling utama yang harus dilakukan
oleh guru pendidikan agama islam kepada anak didik, strategi merupakan komponen
yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, terlebih terkait erat dengan
proses pembinaan akhlakul karimah siswa.
Pada setiap
lembaga pendidikan baik yang bersifat formal atau nonformal, pastilah mempunyai
komitmen yang kuat terhadap usaha untuk pembinaan akhlakul karimah siswa, hal
ini tidak bisa dipungkiri lagi karena pembinaan setiap lembaga pendidikan yang
berkomitman untuk membina akhlakul
karimah pada siswanya, tentunya memiliki strategi atau cara tersendiri
dalam proses pembinaannya.
Hal ini
disebabkan perbedaan karakter dari masing-masing peserta didik pada suatu
lembaga pendidikan tertentu pula. Keberagamaan strategi guru agama islam dalam
proses pembinaan akhlakul karimah bertujuan
untuk menarik minat belajar para siswa, dan untuk membentuk suasana belajar
yang tidak menjenuhkan dan monoton sehingga kelancaran dan keberhasilan dalam
pembinaan akhlakul karimah siswa
dapat semaksimal mungkin berhasil dengan baik
Tugas seorang
guru memang berat dan banyak. Akan tetapi semua tugas guru itu akan dikatakan
berasil apabila ada perubahan tingkah laku dan perbuatan pada anak didik ke
arah yang lebih baik. Maka tentunya hal yang paling mendasar ditanamkan adalah akhlak. Karena jika pendidikan akhlak yang baik dan berhasil
ajarannya berdampak pada kerendahan hati dan perilaku yang baik, baik terhadap
sesama manusia, lingkungan dan yang paling pokok adalah akhlak kepada Allah Swt.
jika ini semua kita perhatikan maka tidak akan terjadi kerusakan alam dan
tatanan kehidupan, sebagaimana firman Allah Swt.
tygsß ß$|¡xÿø9$# Îû Îhy9ø9$# Ìóst7ø9$#ur $yJÎ/
ôMt6|¡x.
Ï÷r& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9
tbqãèÅ_öt
ÇÍÊÈ
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar). (QS. Ar-Rum: 41).[5]
Dengan demikian
tugas guru pendidikan Agama Islam disekolah adalah membina dan mendidik
siswanya melalui pendidikan agama islam yang dapat membina akhlak para siswa
dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Tugas tersebut terasa berat
karena ada unsur tanggung jawab mutlak guru, akan tetapi juga keluarga dan
masyarakat mendukung dan bertanggung jawab serta bekerja sama dengan mendidik
anak, maka pembinaan akhlakul karimah akan dicapai dengan baik.
Untuk mewujudkan
hal tersebut maka seorang guru pendidikan Agama Islam mampu berupaya dan
menggunakan beberapa strategi dalam upaya pembinaan akhlak siswa, baik itu strategi dalam penyampaian materi Agama Islam
dengan menggunakan metode atau strategi tentang kegiatan apa saja yang harus
dilaksanakan dalam membina akhlak siswa,
karena dengan menggunakan strategi dapat mengghasilkan tujuan yang diinginkan
dalam pendidikan.
Strategi yang
harus dilakukan oleh guru pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak anak
didik, selain menggunakan beberapa metode dalam penyampaian materi juga harus
ditunjang dengan adanya keteladanan atau pembiasaan tentang sikap yang baik,
tanpa adanya pembiasaan dan pemberian teladan yang baik, pembinaan tersebut
akan sulit mencapai tujuan yang diharapkan, dan sudah menjadi tugas guru
pendidikan agama islam untuk memberikan keteladanan atau contoh yang baik dan
membiasakannya bersikap baik pula.
Dengan demikian
strategi merupakan komponen yang penting dan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap keberhasilan pembinaan kerena dengan adanya strategi guru pendidikan
agama islam dalam pembinaan akhlakul
karimah siswa, strategi selain untuk memaksimalkan dan memudahkan proses
pembinaan akhlakul karimah siswa
yang bertujuan untuk menigkatkan mutu guru pendidikan agama islam khususnya
peningkatan dalam bidang cara mengajar, yang mana strategi tersebut merupakan
jembatan penghubung dalam kegiatan belajar mengajar.
Dengan
memperhatikan uraian-uraian tersebut diatas, mendorong penulis ingin mengetahui
pembelajaran dengan mengamati secara teliti dan sistematis melalui penelitian,
dengan judul: “STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL
KARIMAH SISWA DI SMPN 1 MANDIRAJA BANJARNEGARA”
B.
Identifikasi
Masalah
Merujuk pada latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian penulis
bermaksud menggali dan mengkaji tentang Strategi guru pendidikan agama islam yang menyangkut mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa di SMPN 1
Mandiraja Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2012/2013
lihat selengkapnya
Bila anda membutuhkan lebih banyak langi? ada di 085291501979
Bila anda membutuhkan lebih banyak langi? ada di 085291501979
[1] Muhaimin, Paradigma pendidikan
islam, upaya mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal.170.
[3] Toto Suharto. dkk, Rekontruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam,
Global Pustaka Utama, Yogyakarta: 2005, hal. 169
ini ada skripsi lengkapnya gag sis??
BalasHapusy sudah pasti ada. lebih dari 800 judul skripsi kami sediakan. silahkan hub no diatas
Hapus