PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VIII.A SMP NEGERI 2 MANDIRAJA BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.[1]
Orang tua adalah manusia yang paling berjasa pada
setiap adak. Semenjak awal kelahirannya di muka bumi, setiap anak melibatkan peran
penting orangtuanya, seperti peran pendidikan. Peran-peran pendidikan seperti
ini tidak hanya menjadi kewajiban bagi orangtua, tetapi juga menjadi kebutuhan
orang tua untuk menemukan eksistensi dirinya sebagai makhluk yang secara sehat
jasmani dan ruhaninya di hadapan Allah dan juga di hadapan sesama makhluk-Nya,
terutama umat manusia.[2]
Untuk memenuhi kebutuhan
akan pendidikan tersebut manusia memasuki dunia pendidikan melalui proses
belajar. Dalam proses tersebut muncul pengaruh yang dapat membawa perubahan
sikap manusia yang dipengaruhinya. Seiring dengan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi menuntut setiap orang untuk membekali dirinya malalui pendidikan
maupun latihan yang lebih baik sehingga mampu membekali diri dengan
perkembangan yang ada. Salah satu untuk membekali diri adalah pendidikan, baik
formal maupun non formal.
Pendidikan diperlukan,
dipentingkan, dan dilakukan pertama kali oleh anggota keluarga, terutama oleh
orang tua terhadap anak-anak mereka. Dengan mempertimbangkan efektifitas dan
efisiensi, yaitu keterbatasan waktu, ilmu, dan juga fasilitas yang dimiliki
orang tua akhirnya didirikanlah lembaga pendidikan sebagai alternatif-solusi keterbatasan
tersebut, seperti TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA/MAK dan sebagainya.[3]
Komponen yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan pendidikan ada tiga unsur yaitu orang tua, masyarakat,
dan pemerintah.[4]
Dalam dunia pendidikan formal, fenomena belajar mengajar lebih menekankan pada
tercapainya kegiatan pada diri siswa (murid), karena memang pendidikan formal
merupakan jalur pendidikan yang terstruktur.
Melalui pendidikan yang
terstruktur seseorang akan memiliki daya pemikiran yang berbeda, dari sejak
pendidikan dasar, menengah sampai pereguruan tinggi. Begitupun pengaruhnya pada
siswa yang memiliki orang tua yang latar belakang pendidikan formal orang tua
yang berbeda mereka pasti memiliki sikap, moral dan perilaku yang berbeda dalam
kehidupan kesehariannya.
Menjadi orang tua tidak
hanya penting bagi keberadaan kita sekarang, tetapi juga bagi masa depan
anak-anak kita, terutama membekalinya dengan Pendidikan Agama Islam bagi anak,
karena kelak orang tua yang memiliki anak yang sukses dan berprestasi dalam
belajarnya merupakan sebuah petualangan, penuh dengan kejutan-kejutan dan
perubahan-perubahan.
Pada masyarakat modern tugas
dan tanggung jawab pendidikan pada anak diserahkan kepada suatu lembaga, yaitu
sekolah. Sekolah disini merupakan tempat melakukan kegiatan belajar dalam usaha
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam mewujudkan lembaga
pendidikan diatas orang tua siswa selalu dilibatkan dalam kualitas pendidikan
anaknya, oleh karena itu begitu pentingnya latar belakang pendidikan orang tua
bagi anak, sebagai motivator yang aktif.
Dalam dunia pendidikan,
proses belajar mengajar lebih menekankan terciptanya kegiatan belajar siswa.
Kegiatan yang dilaksanakan pada akhir tahunnya atau akhir semester dilakukan
penilaian (evaluasi). Penilaian sebagai alat akhir untuk mengetahui
keberhasilan kegiatan belajar siswa yang dapat disebut pula dengan sebagai
prestasi belajar siswa. Prestasi belajar ini secara nyata akan dapat diketahui
oleh siswa setiap akhir semester dinyatakan dalam bentuk angka-angka nilai
raport.
Keberhasilan belajar siswa
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain keturunan dan lingkungan.
Orang tua merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Bagi orang
tua yang memiliki keterbatasan penguasaan maupun pengetahuan, dimungkinkan
prestasi belajar anak juga akan rendah. Dan sebaliknya bagi siswa yang memiliki
orang tua dengan berpendidikan tinggi biasanya prestasi belajarnya akan tinggi.
Melihat keadaan pada jaman
sekarang ini, banyak siswa yang prestasi belajarnya randah karena pendidikan
orang tua sendiri juga rendah. sehingga pada saat siswa membutuhkan bantuan
dari orang tua untuk menyelesaian persoalan materi pelajaran dirumah, tidak
menemukan jawaban yang tepat dari orang tua. Anak mengalami kesulitan belajar
dirumah karena keterbatasan pendidikan orang tua.
Berdasarkan fenomena
tersebut, peneliti ingin mengadakan penelitian di lembaga pendidikan. Apakah
latar belakang pendidikan formal orang tua yang tinggi berpengaruh terhadap
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam anaknya. Untuk mencapai suatu tujuan
diperlukan adanya sarana belajar yang memadai. Pemenuhan belajar yang sangat
penting bagi siswa untuk mengejar prestasi.
Lingkungan tempat tinggal
dan adanya dorongan internal yang muncul dari dalam diri anak sehingga timbul
suatu kebiasaan pada diri anak, hal itu merupakan pengaruh dasar dari orang tua
apalagi pengaruh Religi pada diri anak yang sangat mendarah daging.
Begitupun pengaruh eksternal yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam anak tersebut. Namun jika tidak mempunyai minat yang
tinggi dalam dirinya, akan mendapat hambatan dalam mencapai hasil belajarnya,
sehingga prestasi yang dicapai dibawah yang semestinya.
Ada juga persepsi yang
menyatakan bahwa orang tua yang tingkat latar belakangnya tinggi, belum tentu
ia mampu memberi perhatian yang penuh terhadap pendidikan anaknya, begitu
sebaliknya ada orang tua yang latar belakang pendidikannya rendah tetapi sangat
besar perhatiannya terhadap pendidikan anaknya. Namun hakikatnya sangat berbeda
sekali orang tua yang berpendidikan tinggi dengan orang tua yang berpendidikan
rendah yang pasti kelihatan dalam pengaplikasiannya seorang anak dalam kehidupan
perilaku sehari-haru, orang tua yang berpendidikan tinggi mereka pasti lebih
tahu dan mengerti cara mendidik dan mengarahkan anaknya, mereka mampu
memberikan respon yang tepat dan pengasuhan yang efektif dan mengasyikkan
terhadap anaknya.
Orang tua yang berpendidikan
mereka sangat mengerti dan paham bahwa mereka tidak akan meninggalkan generasi
mereka atau anak-anak mereka dalam keadaan lemah, lemah disini lebih ditekankan
dalam artian lemah dari segi intelektualnya untuk berprestasi. disebutkan QS. An-Nisa’:
9
|·÷uø9ur úïÏ%©!$#
öqs9 (#qä.ts?
ô`ÏB óOÎgÏÿù=yz ZpÍhè
$¸ÿ»yèÅÊ (#qèù%s{ öNÎgøn=tæ (#qà)Guù=sù
©!$# (#qä9qà)uø9ur Zwöqs% #´Ïy ÇÒÈ
Artinya :“Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
Melalui tercapainya sarana
belajar yang memadai, lingkungan tempat tinggal terutama keluarga, minat
belajar siswa dan latar belakang pendidikan formal orang tua yang berbeda.
Semua akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya. Prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam siswa yang sangat diharapkan orang tua siswa tersebut
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor internal yang timbul dari
anak itu sendiri dan faktor eksternal yang timbul diluar pribadinya terutama
orang tua sangat berpengaruh dalam pencapaian prestasi anak-anaknya.
Dari beberapa uraian tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Latar Belakang Pendidikan Formal Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam Siswa Kelas VIII.A SMP Negeri 2 Mandiraja Banjarnegara Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar
belakang masalah di atas maka penulis mengidentifikasi masalah yaitu
Bagi anda yang sedang dalam penyelesaian Skripsi PAI dan butuh contoh skripsi PAI, bisa hub 085291501979 / 087 737 623 895
[1] Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Laksana,
Jogjakarta, 2012, Cet. I, Hal. 11.
ship........................................
BalasHapus